Jasa SLO – Indonesia secara aktif berupaya untuk membangun kehadiran yang sangat penting dalam industri kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), dengan tujuan menjangkau 2,5 juta pengguna kendaraan listrik pada tahun 2025 nanti.
Namun, data pasar menunjukkan bahwa transformasi kebiasaan konsumen otomotif akan memakan waktu cukup lama. Jumlah kendaraan listrik kurang dari satu persen dari jumlah mobil yang ada di jalan-jalan di Indonesia, berdasarkan laporan Reuters pada bulan Agustus 2022. Tahun 2022 lalu, Indonesia hanya mencatat 15.400 penjualan mobil listrik dan sekitar 32.000 penjualan sepeda motor listrik.
Bahkan ketika perusahaan taksi terkemuka seperti Bluebird mempertimbangkan untuk mengganti armadanya dengan kendaraan listrik dari perusahaan besar seperti raksasa otomotif Tiongkok BYD, proyeksi dari pemerintah Indonesia masih memerlukan waktu lebih lama untuk menjadi kenyataan.
Namun, perubahan sikap secara bertahap tampaknya sedang berlangsung. Di Jakarta Barat, dealer mobil PT Prima Wahana Auto Mobil mengamati tren peningkatan penjualan kendaraan listriknya. Menurut perwakilan penjualan perusahaan yang berbicara kepada China Daily pada bulan Juni tahun 2023 lalu, pelanggan di Indonesia membeli dan menggunakan Wuling Air EV sebagai kendaraan sekunder, selain kendaraan konvensional yang sudah ada.
Pengambilan keputusan seperti ini mungkin terkait dengan kekhawatiran seputar stasiun pengisian daya kendaraan listrik dan layanan purna jual serta jangkauan kendaraan listrik, yang mengacu pada daya baterai yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Secara keseluruhan, biaya kendaraan listrik dan kekhawatiran seputar daya baterai dapat menghambat penerapan awal.
Namun, ambisi Indonesia lebih dari sekadar mendorong penggunaan kendaraan energi ramah lingkungan untuk konsumen. Negara ini juga berupaya untuk memposisikan dirinya sebagai pusat penting dalam rantai pasokan kendaraan listrik. Apalagi, Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara dan menempati peringkat kedua pusat produksi terbesar di kawasan ini, setelah Thailand.
Baca Juga: Hal yang Perlu Diketahui tentang Listrik Saat Membangun Rumah Baru
Kebijakan Pemerintah dan Langkah-Langkah Dukungan
Pemerintahan Joko Widodo telah memasukkan produksi kendaraan listrik ke dalam ASEAN_Indonesia_Master Plan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-2025 dan menguraikan pembangunan infrastruktur kendaraan listrik dalam Narasi-RPJMN-2020-2024-versi-Bahasa-Inggris (National Medium-Term Plan 2020-2024).
Berdasarkan Rencana 2020-2024, industrialisasi di negara ini terutama akan terkonsentrasi pada dua bidang utama: (1) produksi hulu barang-barang pertanian, kimia, dan logam, dan (2) manufaktur produk yang meningkatkan nilai dan daya saing. Produk-produk ini mencakup berbagai sektor, termasuk kendaraan listrik. Eksekusi rencana tersebut akan didukung oleh penyelarasan kebijakan di sektor primer, sekunder, dan tersier.
Pada bulan Agustus tahun 2023, Indonesia mengumumkan perpanjangan waktu dua tahun bagi produsen mobil untuk memenuhi persyaratan kelayakan mendapatkan insentif kendaraan listrik. Dengan peraturan investasi baru yang lebih longgar, para produsen mobil dapat menjanjikan produksi minimal 40 persen komponen kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2026 agar memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif. Komitmen investasi yang signifikan telah dibuat oleh merek Neta EV Tiongkok dan Mitsubishi Motors Jepang. Sementara itu, PT Hyundai Motors Indonesia memperkenalkan EV produksi dalam negeri pertamanya pada April 2022.
Sebelumnya, Indonesia telah mengumumkan niatnya untuk menurunkan bea masuk dari 50 persen menjadi nol bagi produsen kendaraan listrik yang ingin berinvestasi di negara tersebut.
Pada tahun 2019 lalu, pemerintah Indonesia telah meluncurkan serangkaian insentif yang menyasar produsen kendaraan listrik, perusahaan transportasi, dan konsumen. Insentif ini mencakup penurunan tarif impor atas mesin dan material yang digunakan dalam produksi kendaraan listrik dan menawarkan manfaat tax holiday selama maksimal 10 tahun kepada produsen kendaraan listrik yang berinvestasi minimal 5 triliun rupiah (setara dengan US$346 juta) di negara ini.
Pemerintah Indonesia juga telah mengurangi pajak pertambahan nilai (PPN) kendaraan listrik secara signifikan dari 11 persen menjadi hanya satu persen. Langkah ini mengakibatkan penurunan harga awal Hyundai Ioniq 5 yang paling terjangkau, turun dari di atas US$51.000 menjadi di bawah US$45.000. Ini masih merupakan harga premium bagi rata-rata pengguna mobil di Indonesia; mobil bertenaga bensin paling murah di Indonesia, Daihatsu Ayla, dijual dengan harga di bawah US$9.000.
Untuk mendapatkan NIDI (Nomor Identitas Instalasi Listrik) serta memiliki SLO (Sertifikat Laik Operasi), maka Anda harus mempercayakan kepengurusan ini kepada Jasa SLO yang profesional dan tepercaya. Dan SLONIDI.ID adalah tempat yang tepat untuk Anda mempercayakan pengurusan dan penerbitan Sertifikat Laik Operasi untuk persyaratan pemasangan listrik baru.
SLONIDI.ID adalah sebuah website yang bertugas dalam melakukan instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah dan menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) bagi instalasi tenaga listrik yang telah memenuhi kesesuaian persyaratan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Anda ingin berkonsultasi terlebih dahulu terkait jasa SLO ini? Dengan senang hati kami akan menerima Anda. Hubungi kami dan konsultasikan penawaran menarik dan ekslusif ini khusus untuk Anda.